Pernah dengar cerita saya yang sempat dijadiin selingkuhan. Bukan diselingkuhin lho ya, tapi justru saya yg jadi selingkuhan. (Lebih lengkapnya bisa baca ceritanya di http://deerahmaglow.blogspot.com/2011/05/makna-lagu-sephia.html ) Ya, pas percaya2nya sama cowok, sampe dikenalin ke orang tua & ngomongin soal pernikahan. Melihat usia saya yang pada saat itu masih 19 tahun, terlalu dini memang untuk membicarakan tentang masa depan. Tapi melihat umur pasangan saya yang 5 tahun di atas saya, saya kira sudah cukup untuk menikah.
Singkat cerita, jatuh hatilah saya padanya hingga akhirnya benar2 terjatuh ketika mengetahui dia sudah mempunyai pacar dan wanita lain selain saya. Mereka sudah saling mengenal dan menjalin hubungan sejak SMA, kurang lebih pada waktu itu sudah 7 tahun. Sedangkan saya, baru mengenalnya dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Tetapi masalahnya bukan itu. Itu hanyalah bagian dari masa lalu saya. Kini justru saya yang berada di pihak mbak Retno,, pacar atau tunangan mantan saya itu. Ya, kini giliran saya yang diselingkuhin. Selepas dari jeratan Kak Agung itu, saya memang kembali menjalin hubungan dengan seorang pria berinisial Nando.
Walaupun awalnya tidak serius, hubungan kami semakin dekat. Beriring berjalannya waktu, dia pun sering bertandang ke rumah saya hingga menjadi sangat dekat dengan emak (nenek), ibu, dan adik2 saya. Sosoknya yang sopan & disukai oleh mayoritas keluarga saya, membuat saya semakin mantap menjalani hubungan dengannya. Bahkan jika ditanya seberapa jauh hubungan saya dengannya, dengan tegas saya akan menjawab,
“JAUH SEKALI!”
Hubungan kami memang tidak seperti hubungan saya dengan Kak Agung yang sudah berani membicarakan pernikahan, tetapi hubungan yang instens dan saling mengerti satu sama lain membuat kami bertahan jauh lebih lama. Walaupun beberapa masalah datang akibat ulah pacar saya, eh mantan saya, yang suka ganjen sama cewek2 lain, tapi kami bisa membuktikan bahwa hubungan kami cukup kuat.
*Lho katanya dia suka kecentilan sama cewek2 lain, kok masih bisa bertahan?
Kalo yang ini memang saya juga yang salah. Memang iya, dia tipe cowok yang gak bisa diem sama cewek. Itu juga yang kadang membuat saya cemburu. Beberapa buktinya adalah berikut ini:
#1 Pas kami sudah jadian, bisa2nya dia majang foto cewe lain di kamarnya. Kalau itu foto artis atau bintang porno sekalipun, saya wajar. Tapi ini foto cewek yang satu almamater dengannya (fotonya pake seragam cuy..) Saat saya tanya itu siapa, dia gelagapan. Saya biarkan saja, sampe akhirnya minggu depannya tu foto udah gak ada. Gak tau tu foto dikemanain. Yang jelas, dia sudah membuat saya cukup lega dan percaya sama dia.
#2 Suatu hari, tiba2 aja dia sok romantis. Dia mengirimkan video yang dia buat sendiri khusus untuk saya *katanya sih gitu*. Isinya cinta2an gitulah ya, I love You bla bla bla bla. Terharu sih, senyum2 sendiri pas lihatnya, so sweet pokoknya. Saking sweetnya, tu video masih kesimpen.
But, you know what??
Ternyata ke”so-sweet”annya seketika berubah menjadi SOK SUIT. Gimana tidak? Baru beberapa hari kemudian setelah kiriman video itu, lagi2 saya menemukan fakta mencengangkan tentang ke”playboy”annya.
Ya, waktu itu saya bertandang ke kamar kostnya. Saya masih ingat betul hari itu adalah hari Jumat. Sebelumnya kami menonton film bersama dari laptopnya. Tapi karena hari Jumat, dia pun sholat Jumat. “Nanti kalu filmnya habis, ganti aja sendiri ya. Buka2 aja n pilih sendiri mau nonton apa,” katanya seraya meninggalkanku di kamar sendirian.
Film pun habis. Tinggallah saya sendiri dengan sebuah laptop dan beberapa film di dalamnya. Karena tadi sudah dapat ijin, saya pun membuka2 beberapa file. Saat mencari film inilah, seonggok kenyataan cukup pahit terpampang di mata saya. Film porno Jepang mah masih bisa saya maklumi. Tapi kali ini bukan itu. Saya menemukan beberapa video serupa dengan video yang dia kirimkan pada saya beberapa waktu yang lalu.
Video2 tersebut sepertinya memang sudah ia buat khusus.
KHUSUS UNTUK NGIBULIN CEWEK2, LEBIH TEPATNYA.
Kalau di video yang dia kirimkan pada saya menggunakan kata2 seperti, “enDud sayang ciPit. ciPit adalah pelita hati enDud. Terus temani enDud hingga menua ya Pit.. dst” dan memasang beberapa foto2ku di akhir video.
Di video berjudul For Nanda misalnya, dia menuliskan kata2 seperti, “Pi sayang Mi. Mi adalah pelita hati Pi. Terus temani Pi hingga menua ya Mi.. dst.” Pada video For Dian pun berbeda lagi, “Yah sayang Nda. Nda adalah pelita hati Yah. Terus temani Yah hingga menua ya Nda.. dst.”
Tau apa perbedaannya??
Ya, cuma pada panggilannya saja. Kami memang punya panggilan sendiri, yaitu Pit-enDud. Pit berarti Cipit ato Sipit, dan eNdud berarti Gendut. Kenapa saya memanggilnya Gendud, karena dia memang gendud, dan saya sangat menyukainya. Dan dia memanggil saya cipit, karena mata saya yang sipit seperti orang cina. *Wooo so sweet banget karena dia nerima saya apa adanya. Uhhh manis banget banget. #PLAK!! Sadar euy, haha*
Balik lagi ke video, dari video2 itu bisa disimpulkan bahwa panggilan sayang dia dan Nanda adalah Papi-Mami, sedangkan dia dengan Dian adalah Ayah-Bunda. Belum lagi panggilan sayangnya sama cewek2 yg lain.
Hancur lebur? Pasti iya. Tapi saya juga gak langsung marah sama dia. Bahkan sampai detik ini saya menulis curahan hati ini, dia belum pernah tahu bahwa saya sudah tahu tentang video2 itu. Masalah ini pun cuma jadi angin lalu yang saya simpan sendiri hingga akhirnya terlupa.
#3 Bukti ketiga adalah ketika dia baru saja pulang dari kampung halamannya di Palu dan saya baru saja pulang dari Bandar Lampung. Selayaknya orang pacaran yang lama gak ketemu karena terpisah kota, kami pun bertemu seperti biasa. Saat itulah saya memergoki sms2 dari cewek2 lain seperti biasa. Untuk yang satu ini saya memang sudah cukup kebal. Seribu cewek yang sms-an dengannya pun saya terserah, asal jangan menggunakan kata cinta atau panggilan sayang sedikitpun.
Di sinilah ada satu sms yang membuat saya cukup geram. Sms yang merupakan sent item ke cewek teman SMA-nya ini berbunyi, “Kemarin kenapa pas di Palu, kamu aku tembak gak mau? Apa kamu masih ragu kalau aku sayang sama kamu?” Bibir ini pun terdiam menyimpulkan sendiri apa maksud sms itu. “Apa aku masih pantes percaya sama dia? Ya ALLAH.. Kenapa dia seperti ini..” tanyaku dalam hati.
Untuk sms tersebut, saya sempat meminta konfirmasi apa arti sms itu? Tapi itulah, entah dia yang terlalu pandai merangkai kebohongan atau saya yang terlalu bodoh dibohongi terus-menerus? Saya pun kembali percaya padanya.
Berbagai masalah tentang cewek lain sering datang menghampiri, tapi lagi dan lagi saya kembali percaya. Inilah yang terjadi secara terus-menerus selama 1 tahun pertama kami menjalin hubungan. Mau tahu tahun kedua seperti apa? Apakah dia bisa berubah demi saya?
Entah Lagh ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar