Sabtu, 19 Maret 2011

Barang Mantan, Buang Atau Simpan?

Seberapa besar arti barang-barang pemberian mantan bagi Anda? Coba lihat kamar atau rumah Anda. Jam, boneka, pajangan, helm, jaket, kemeja, kaos, celana, dompet, buku, piring, gelas handphone, laptop, bahkan mobil! Ya, semua itu dari mantan.

Akankah Anda melepaskan dan membuang semua barang pemberian mantan? Mm...Keputusan yang sulit. Pemberian mantan memiliki dua makna, sebagai barang sentimentil dan fungsional. Which one are they? Pertanyaan selanjutnya, siapa yang ingin membuang barang-barang tersebut? Pasangan Anda yang sekarang atau diri Anda sendiri?

Mayoritas dari Anda tidak akan membuangnya. Sebabnya tentu saja, karena masih ingin menyimpan ingatan dan sejarah 'kebersamaan' yang melekat pada benda tersebut. Semakin lama Anda menyimpannya, semakin lama pula Anda memutuskan untuk tidak mau move on. Lain dengan Anda yang memutuskan untuk membuang bahkan membakar benda-benda itu, karena diri merasa sakit tiap kali melihat atau menyentuhnya. Menyingkirkan adalah satu-satunya cara untuk kembali hidup tenang.

Sekedar informasi, cara ini salah. Untuk menghilangkan 'traumatik' bukanlah dengan menghindari hal itu, namun dengan terus menerus menghadapinya setiap saat. Contoh, ambil kemeja pemberian sang mantan. Tatap kemeja itu dalam-dalam, pegang dengan kedua tangan. Cium aroma yang datang dari baju itu. Ya, hati Anda mendadak menjadi tidak karuan dan perut Anda seketika menjadi mulas, karena ingatan kembali datang dan membawa Anda berjalan-jalan ke masa lalu. Sakit. Get used to it. Kenakan kemeja tersebut sesering mungkin. Bila perlu tidurlah mengenakannya! Semakin sering Anda bersama sang kemeja, semakin ia menjadi kemeja biasa tanpa unsur 'keistimewaan' lagi. Sekarang tanyakan pada diri Anda, apa masih ada yang Anda takutkan dari kemeja tersebut? Semua ingatan dan sejarah pada benda itu seakan menguap begitu saja.

Tidak perlu membuang barang dari mantan. Terlebih, bila barang itu bersifat fungsional dan masih sangat layak pakai, seperti sepatu, tas, baju, buku, dan sebagainya. Berbeda halnya, jika kekasih Anda yang baru keberatan dengan hal ini. Ia merasa terganggu dengan masih adanya 'kehadiran' sang mantan di tengah-tengah Anda berdua melalui benda-benda tersebut. Untuk menghargai perasaan pasangan, lebih baik menyingkirkan seluruh barang itu.

Bagaimana bila seluruh isi kamar Anda terdiri dari barang-barang pemberian mantan? Bisa-bisa kamar atau rumah menjadi kosong melompong. Bila demikian, diskusikan dengan pasangan, apa benar-benar perlu membuangnya? Toh, barang-barang tersebut masih sangat dibutuhkan dan berguna. Tekankan pada dirinya, bahwa Anda mengajukan saran untuk tetap menyimpan, bukan karena masih ingin mengenang mantan, namun lebih karena membutuhkan benda tersebut secara fungsional. Tapi, jangan bohong, ya! Bila benar Anda masih sayang dengan barang tersebut karena ada 'embel-embel' mantan, well, it's time to let go. Anda sudah memiliki pasangan baru, tidak baik selingkuh hati.

Buatlah perjanjian dengan pasangan. Bila ia ingin Anda membuang barang-barang dari mantan - yang berarti menguras habis seluruh isi kamar - maka pasangan harus mengganti dengan membelikan dan mengisi seluruh isi kamar Anda tersebut. Adil, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar